Balai Adat Melayu Riau

 

Balai Adat Riau terletak di Jl. Diponegoro No. 39, di samping gedung Tribuana. Balairung dengan desain arsitektur Melayu ini merupakan salah satu bangunan di Riau yang memfasilitasi dan melestarikan budaya melayu di Riau. Gedung ini dikembangkan dan pertama kali dibuka pada tanggal 6 Juni 1970.

Di gedung ini, para pengunjung dapat mengakses informasi tentang budaya Melayu. Gedung ini memiliki 2 tangga, dengan ruang sekretariat, kantor utama dan perpustakaan. Di perpustakaan terdapat sejumlah koleksi sastra Melayu dari tulisan lokal hingga internasional, serta teks-teks klasik yang ditulis dalam bahasa Arab Melayu. Perpustakaan juga menambah fasilitas dengan menyediakan informasi, dilengkapi dengan fasilitas website perpustakaan digital, sehingga memudahkan pengguna untuk mengakses data-data yang tersimpan di perpustakaan ini.

Bangunan ini dihiasi dengan berbagai ukiran, warna tenun dan corak khas adat masyarakat melayu. Bangunan terdiri dari dua anak tangga yang digunakan untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan adat dan budaya Resam Melayu, serta pertemuan penting lainnya, seperti penganugerahan gelar budaya Melayu kepada pejabat tinggi negara.

Balai Adat atau balai adat merupakan bangunan penting yang harus dimiliki oleh masyarakat Melayu. Balai Adat merupakan tempat musyawarah mufakat. Tempat mendongengkan keputusan para pemuka adat. Sementara Riau adalah daerah besar yang penuh dengan adat Melayu, maka Balai Adat ini merupakan bangunan penting di kota. 

Pengunjung dapat melihat keindahan dan keunikan arsitektur bangunan yang melambangkan keagungan budaya melayu. Di kedua sisi pintu utama aula masuk, yang terletak di lantai satu, pengunjung dapat melihat bab pertama hingga bab keempat Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji, salah satu penyair terkenal dari zaman kuno. Sedangkan pasal lima sampai dua belas terpampang di dinding, di dalam aula utama gedung. Informasi lebih lanjut untuk wilayah Pekanbaru dan Riau bisa langsung di Berita Pekanbaru Terkini.